Parameter | Kebutuhan Optimal | Referensi |
Kualitas Air: Ø pH Ø Salinitas Ø H2S dan NH3 Ø oksigen terlarut Ø Suhu Ø Kecerahan | Antara 7-8 31-32ppt Kurang dari 1ppm Lebih dari 3ppm 29,5-30°C >10 m | Loka Budidaya Laut-Lombok, NTB. 2005 |
Metode Budidaya | 1). Metode pen-culture (kurungan tancap) 2). Metode Keramba Jaring Apung (KJA) | Loka Budidaya Laut-Lombok, NTB. 2005 |
Padat Tebar | H. asinina ukuran 25mm 731-1426 ekor/m2 | Singhagraiwan and Doi (1993) |
Pakan | Saat ini, pakan yang terbaik yang diberikan adalah Gracilaria sp yang merupakan makanan favorit untuk kerang abalone | Loka Budidaya Laut-Lombok, NTB. 2005 |
Lama Pemeliharaan | Untuk mencapai ukuran diatas 8 cm/ekor dengan berat 30-40gr/ekor, dibutuhkan masa waktu pemeliharaan 12-14 bulan. | Loka Budidaya Laut-Lombok, NTB. 2005 |
Parameter | Kebutuhan Optimal | Referensi |
Kualitas Air: Ø Salinitas Ø Kedalaman Ø Suhu Ø pH Ø DO Ø Kecerahan | 30-34 ppt 0,5-1,5 m 20-25°C 6,5-8,5 4-8 ppm 0,50-1,50 cm | Pelatihan budidaya laut kab. Selayar, 2006 |
Metode Budidaya | Pen culture (kandang) | Pelatihan budidaya laut kab. Selayar, 2006 |
Bibit | Berat 30-50 gr/ekor, panjang 5-7 cm | Pelatihan budidaya laut kab. Selayar, 2006 |
Padat tebar | 15-20 ekor/ m2 | Pelatihan budidaya laut kab. Selayar, 2006 |
Pakan | Pakan alami berupa Plankton, detritus dan sisa-sisa bahan organic yang mengendap didasar perairan. Pakan tambahan berupa dedak halus dan kotoran hewan dengan perbandingan 1:1. | Pelatihan budidaya laut kab. Selayar, 2006 |
Panen | 6-7 bulan masa pemeliharaan | Pelatihan budidaya laut kab. Selayar, 2006 |
Pelatihan budidaya laut kab. Selayar, 2006 |
Parameter | Kebutuhan Optimal | Referensi |
Kualitas air: ü kecepatan arus ü Kadar garam ü Suhu air ü O2 (oksigen) ü Nitrat ü phospat | 20 ~ 40 cm/detik 27 ~ 32 ppt 28 ~ 32°C 7 ~ 8 ppm 0,9 ~ 3,2 ppm 0,2 ~ 0,5 ppm | Direktorat Bina Produksi, Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian, Jakarta, 2001. |
Metode budidaya | Kerambah jarring apung | Direktorat Bina Produksi, Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian, Jakarta, 2001 |
Pakan | Pellet dan ikan rucah | Direktorat Bina Produksi, Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian, Jakarta, 2001 |
Hama | Burung dan linsang | Direktorat Bina Produksi, Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian, Jakarta, 2001 |
masa pemeliharaan | 4 ~ 6 bulan | Direktorat Bina Produksi, Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian, Jakarta, 2001 |
Parameter | Kebutuhan Optimal | Referensi |
Kualitas Air: Ø Kecepan Arus Ø Suhu Ø pH Ø Salinitas Ø Kecerahan | 20-30 cm/s 20-28°C 7,3-8,2 28-34 ppt 2-3 m | Balai Budidaya Air Payau Takalar, 2008. |
Metode Budidaya | 1. Sistim Lepas Dasar (Patok). 2. Sistim Rakit Apung. 3. Sistim Apung (Metode Long Line). 4. Sistim Jalur (metode kombinasi). | Balai Budidaya Air Payau Takalar, 2008. |
Bibit | Kriteria bibit yang baik: a. Bercabang banyak dan rimbun, b. Tidak terdapat bercak dan terkelupas, c. Warna spesifik (cerah), d. Umur 25 – 35 hari, e. Berat bibit 50 – 100 gram. | Balai Budidaya Air Payau Takalar, 2008. |
Hama | - Larva bulu babi (Tripneustes) - Larva teripang (Holothuria sp.) - Ikan beronang (Siganus sp.) - Bintang laut (Protoneustes nodulus) - bulu babi (Diadema dan Tripneustes sp.) - penyu hijau (Chelonia midas). | Balai Budidaya Air Payau Takalar, 2008. |
Penyakit | - Penyakit bacterial - Jamur - Ice-ice | Balai Budidaya Air Payau Takalar, 2008. |
Lama Pemeliharaan | 25-35 hari | Balai Budidaya Air Payau Takalar, 2008. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar